Jumat, 06 Mei 2011

KIMIA


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II
PERCOBAAN IV
ELEKTROLISIS KI


NAMA                                   : KAHARUDIN
STAMBUK                           : A1C1 10 108
KELOMPOK                        : VII
PROGRAM STUDI             : PENDIDIKANMATEMATIKA
JURUSAN                             : PENDIDIKAN MIPA
ASISTEN PEMBIMBING  :


LABORATORIUM UNIT KIMIA
UPT LABORATORIUM DASAR PUSAT
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2011
ELEKTROLISIS KI

A.     TUJUAN PERCOBAAN
         Tujuan yang ingin dicapai dari praktikum ini yaitu agar praktikan dapat mempelajari terjadinya rekasi kimia oleh arus listrik.

B.     KAJIAN TEORI
            Proses dimana reaksi redoks yang tidak bisa berlangsing spontan, disebut elektrolisis. Banyaknya perubahan kimia yang dihasilkan oleh arus listrik berbanding lurus dengan kuantitas listrik yang lewat. Fakta ini ditemukan oleh Michael Faraday dalam tahun 1834 sebelum sifat electron dari arus listrik diketahui (Keenan, 1984:54).
         Sebuah sel elektrokimia yang beroperasi secara spontan disebut sel galvanic (atau sel volta). Sel seperti ini mengubah energi kimia menjadi energi listrik, yang dapat digunakan untuk melakukan kerja. Sebuah sel di mana potensial luar yang berlawanan menyebabkan reaksi berlangsung dalam arah berlawanan secara spontan disebut sel elektrolisis; sel seperti ini digunakan ergi listrik yang dihasilkan oleh rangkaian luar untuk melakuakn reaksi kimia yang sebetulnya tidak dapat berlangsung. Jika sebuah sel diubah menjadi sebuah sel elektrolisis dengan penambahan sumber potensial luar yang berlwanan arah dengan aliran electron, juga terdapat sebuah pembalikan pada sisi anoda dam katoda. Dalam sel elektrolisis, oksidasi berlangsung di elektroda pearak, yang karenanya menjadi anoda dan elektroda tembaga ,menjad katoda (Oxtoby, 2001 368)
         Reaksi kimia yang dihasilkan jika arus listrik melewati lelehan senyawa ion atau larutan elektrolit disebut elektrolisis. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dinamakan larutan elektrolit, sel yang dapat melakukan elektrolisis disebut el elektrolisis. Sel elektrolisis memiliki tiga ciri utama, yaitu sebagai berikut.
a.       Larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion-ion ini dapat memberikan atau menerima elektron sehingga elektron dapat mengalir melalui larutan.
b.      Ada dua elektroda dalam sel elektrolisis
c.       Ada sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang hanya mengalirkan arus listik searah (DC) (Suharsini, 2006 : 87).
         Menurut Arrhenius (tahun 1890) hantaran listrik larutan disebabkan oleh partikel bermuatan yang disebut ion. Ion positif tertarik ke katoda dan ion negatif ke anoda. Totalnya merupakan perpindahan muatan dari suatu kutub ke kututb lainnya. Oleh sebab itu listrik dapat mengalir dalam dua medium, yaitu logam dan larutan. Dalam logam, listrik dihantarkan oleh elektron (bermuatan negatif) yang bergerak sehingga disebut penghantar elektronik. Dalam larutan listrik dihantarkan oleh ion yang bergerak dan disebut penghantar elektrolit (Sukri, 1999 : 382).
          Dalam suatu sel elektrolisis, satu setengah reaksi berlangsung di satu komponen elektroda dan setengah reaksi lain berlangsung dikompartemen lain. Dengan cara ini proses reduksi dan oksidasi yang bertanggung jawab atas keseluruhan reaksi spontan dipisahkan ketika reaksi berlangsung electron yang dibebaskan pada setengah reaksi didalam satu kompartemen berjalan melalui sirkuit luar dan masuk sel melaluielektron lain. Elektroda tempat terjadinya oksidasi disebut anoda, elektroda tempat terjadinya reduksi disebut katoda. Jika reaksi spontan berlangsung pad asel gelvani, electron disendapkan pada satu electron (sisi oksidasi, anoda) dan diambil dari electron lain (sisi katoda) yaitu reduksi (Atkins, 1993:274-275).
C.     A            LAT DAN BAHAN
         Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut
1.      Alat yang digunakan yaitu :
·   Tabung U
·   Elektroda karbon
·   Power Supply
·   Tabung reaksi
2.      Bahan yang digunakan yaitu :
·   KI 0,25 M
·   FeCl3
·   Phenolptalin
·   CHCl3

KI 0,25 M
 
D.     PROSEDUR KERJA












 








Phenolptalin
 
                                    - ditambahkan                                     - ditambahkan






1 mL larutan CHCl3
 


 

-    dikocok dan diamati perubahan warna
 
2 mL FeCl3 0,1 M
 
                                    - ditambahkan


 


Persamaan reaksi
 
                                                                        - ditentukan


E.     HASIL PENGAMATAN
         a. Anoda
Sebelum pengamatan untuk sebelum ditambahkan larutan CHCl3, warnanya kuning dan setelah penambahan larutan CHCl3 dua warna lapisan yaitu kuning dan ungu.
Reaksi yang terjadi di anoda : 2 I- → I2 + 2e-
Keterangan:
1.   I2 bersifat polar
2.   CHCl3 bersifat semipolar
3.   Pada anoda larutan I2 setelah dicampurkan dengan CHCl3 maka larutan I2 terdistribusi dalam CHCl3 dimana massa jenis CHCl3 lebih besar sehingga CHCl3 berada dilapisan dasar tebung. Sedangkan I2 berada dilapisan atas.
b. Katoda
Sebelum penambahan larutan FeCl3 0,1 M tidak berubah warna dan terjadi gelembung gas. Setelah penambahan larutan FeCl3 terjadi perubahan warna yakni merah bata.
Reaksi yang terjadi di katoda : 2H2O + 2e- → 2OH- + H2
Keterangan:
1.   OH- bersifat basa
2.   OH- bereaksi dengan FeCl3, maka larutan menjadi merah bata
3.   OH- ditambahkan dengan phenolptalin maka larutan berubah menjadi warna merah jambu
Fungsi indicator pp yaitu untuk mengetahui sifat asam atau basa paa ruang katoda dan fungsi FeCl3 yaitu untuk mengetahui sifat kepolaran pada ruang katoda.

F.      PEMBAHASAN
Bila suatu larutan elektrolit atau lelehan garam diberikan arus listrik searah melalui elektroda maka terjadi peristiwa elektrolisis. Proses elektrolisis meliputi pendorongan arus listrik melalui sel sehingga menghasilkan perubahan kimia. Stoikiometri proses elektrolisis terdiri dari beberapa sel kimia yang terjadi dengan aliran arus yang diberikan selama waktu tertentu. Pada percobaan ini yang dielektrolisis adalaha larutan KI. Setelah melakukan langkah-langkah percobaan, dapat dilihat adanya perubahan baik pada ruang katoda maupun anoda. Pada ruang anoda perubahan di tandai dengan munculnya warna kuning dan setelah beberapa mililiter larutan dari ruang anoda ditambahkan CHCl3 ternyata terbentuk dua lapisan berwarna kuning dan ungu. Hal ini terjadi karena pada anoda yang teroksidasi adalah anion I- yang membentuk I2 dan menimbulkan warna kuning dan bersifat polar sehingga terpisah dengan larutan CHCl3 yang bersifat nonpolar. Reaksi yang terjadi pada anoda yaitu:
2l- → 2e + l2
Berbeda halnya dengan katoda. Pada katoda reaksi tidak ditandai dengan perubahan warna melainkan timbulnya gelembung-gelembung gas disekitar elektroda. Ketika beberapa tetes indikator phenolptalin terjadi perubahan warna menjadi merah jambu, hal ini menunjukan bahwa larutan dalam keadaaan suasana basa. Pada saat ditambahkan larutan FeCl3 perubahan warna menjadi merah bata. Katoda yang tereduksi bukan ion logam K (K+) melainkan air, hal ini terjadi karena K+ merupakan ion logam alkali yang harga Eo-nya lebih kecil daripada harga Eo air. Sehingga yang mengalami reduksi adalah air yang menyebabkan timbulnya gelembung gas (O2) serta ion OH- yang menyebabkan indicator phenolptalin berubah menjadi merah tua. Reaksi yang terjadi pada katoda yaitu:
2H2O + 2e → 2OH- + H2
G.     PENUTUP
1.      Kesimpulan
         Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
a)      Pada elektrolisis, reaksi yang terjadi pada anoda adalah reaksi oksidasi sedangkan reaksi yang terjadi pada kaoda adalah reaksi reduksi.
b)      Elektrolisis KI reaksi pada:  anoda : 2I- → I2 + 2e-
   Katoda : 2 H2O + 2e- → 2 OH- + H2
2.      Saran
               Agar praktikan lebih aktif lagi dalam melakukan praktikum, sehingga tujuan dari praktikum itu sendiri dapat tercapai dengan maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Atkins PW. 1993. Kimia Fisika Jilid I. Erlangga. Jakarta.
Keenan, Charles W. 1984. Kimia untuk Universitas. Erlangga. Jakarta.
Oxtoby, David W. dan Gillis, H.P. 2001. Kimia Modern. Erlangga. Jakarta.
Sukri S,. 1999. Kimia Dasar II. Institut Teknologi Bogor. Bandung
Suharsini, Maria. 2006. Kimia dan Kecakapan Hidup. Ganeca Exact. Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar